Berjilbab Lebih Nasionalis

bagaimana pendapat Anda?

Kau Syair

Kau kumpulan puisiku

dalam setiap relung hatiku...

Setiap rindu kulukiskan

dalam sebuah kanvas kata...

Tak terbesit olehku

kata tuk cacimu...

Walau kadang kecewa

menamparku pelan-pelan...

Tak sakit memang,

jika ku ingat simpul senyummu...

Maka, tersenyumlah untukku...

Mencari Arah

Naluri berlari melirik mimpi..

Namun tiada kuasa dalam sendiri..

Membawaku dalam titik lemah tentang rasa yang rumit..

Tercengangku dalam sebuah keadaan

yang tak setimbang dan terombang-ambing..

Tiada lain lagi yang mampu ku lakukan selain, bersimpuhku pada-Nya,

lantunkan sebaris doa pada Sang Penguasa hati setiap makhlukNya..

Dan berharap akan suatu kondisi yang berhias warna pelangi

lukiskan hati yang bernyanyi dalam merdunya simfoni...

Roda Putar

Kau yang tenggelam dalam waktu...

Terhalang akan ktiadaan yang mnyesak dlam peraduan..

Terlelap akan dekapan perantauan..

Tak tau tentang rasa yang menunggu..

Dalam bening kaca sukma kesetiaan kasih.

.Sendiri berharap dalam diri,

berlapang untuk samuderakan kesabaran..

Dalam sbuah roda putar tentang suatu perjalanan hidup..

Karna stiap pngorbanan, mengajarkan tuk ktulusan..

Pilihan Hati

Hadirnya seakan hembusan angin segar

mewangi bunga kembang setaman...
Rautnya pancarkan kasih

terbungkus manis dalam simpul senyum...
Berhari kucoba tuk mlupakan

tunas-tunas rasa yang akan timbul dari balik hati...
Namun sungguh, anugrah Tuhan tak bisa ku ingkari...
Sinar pesonamu sungguh

buatku seakan terbang ke langit tertinggi...
Tuk ku raih dan ku simpan sndiri...
Dan kan ku eratkan dlam kalbuku...
Bahwa kau lah pilihan hati...